Monday, June 4, 2007

Yogyakarta, kota sejuta warnet

Sekarang kita sampai kekota yogyakarta. Kalau anda berpikir begini, ah...di jogja mah masih sederhana, banyak sepeda onthel, pokoknya masih sepi, orang-orangnya masih jaman dulu, bangunannya kuno-kuno, ya memang pendapat anda tidak sepenuhnya salah. Tapi, jangan kaget kalo anda ke jogja sekarang sudah berubah hampir seluruhnya. Yogyakarta dikenal banyak orang sebagai kota pelajar, memang benar hampir seluruh masyarakat yang membuat jogja lebih modern adalah pelajar dan mahasiswa. Kalau anda pergi ke yogyakarta naik pesawat, maka akan banyak penerbangan dari jakarta menuju yogyakarta, sekitar satu jam maka anda akan mendarat dibandara internasional adisucipto. Fasilitas bandaranya cukup "mumpuni" jalan aksesnya mudah dan bebas macet, serta cukup lebar. Kehidupan disini lebih didominasi oleh anak-anak muda. Banyak anak-anak muda yang ingin kuliah di jogja ini karena predikatnya sebagai kota pelajar. Kebanyakan mereka berasal dari daerah-daerah pinggiran seperti kebumen, magelang, solo, klaten, purworejo serta daerah-daerah lainnya. Ada juga yang dari jakarta, dan jawa barat, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Secara keseluruhan, luas kota yogyakarta tidak terlalu besar. Memang dahulu sewaktu belum modern, kota ini tidak terlalu luas. Saat ini, sudah lumayan meski statusnya bukan kota metropolitan tapi kota besar. Kalau anda ke jogja, anda akan tahu bahwa kota yang sebenarnya hanya berada di area dalam ringroad, selebihnya kalau diluar ringroad, masih banyak sawah-sawah yang belum dibangun perumahan. Untuk akses jalan daratnya, kalau dari arah jakarta atau jawa barat, anda harus melalui kota purworejo, lewat wates, dan tiba dijalan lingkar utara untuk masuk kekota yogyakarta. Kalo dari arah utara, seperti semarang, dan tegal, anda bisa melalui jalan magelang lewat kota magelang, muntilan dan mungkid, lalu masuk kejalan magelang di kota yogyakarta. Untuk fasilitas umum, seperti jalan raya, bandara, hotel, dan rumah sakit, sudah lumayan. Bahkan sekarang ada rumah sakit internasional yaitu jogja international hospital yang cukup modern. Kalo mau naik bus juga sudah memadai. Anda bisa pergi ke terminal giwangan dan tentukan tujuan anda dari sana. Kota yogyakarta memiliki 2 stasiun kereta api, yang pertama adalah stasiun tugu dan satu lagi di leumpuyangan. Sebenarnya ada satu lagi stasiun kereta yaitu stasiun wates, tapi letaknya diluar kota yogya. Untuk transportasinya, disini sangat jarang ada angkutan perkotaan. Angkot-angkot yang biasanya berseliweran dijakarta dan bandung, disini nyaris tidak tampak, bus patas juga sama, nyaris tak terlihat. Jadi gimana kalau anda ingin keliling kota sambil rekreasi? alternatifnya ya paling naik taksi, atau sewa mobil harian. Kehidupan perkotaannya juga sudah lumayan. Di jogja bagian utara, sudah lebih modern, banyak perumahan baru, mal-mal baru, dan akses jalan yang lebar. Cafe-cafe banyak betebaran disepanjang jalan adisucipto yang memang adalah jalan masuk utama kekota ini dari Solo dan jawa timur. Disepanjang jalan gejayan juga banyak terdapat toko-toko ponsel yang menjual banyak sekali macam ponsel bagi anda penggemar HP. Untuk anak-anak mudanya, banyak nongkrong-nongkrong di daerah seturan, gejayan, dan moses gatotkaca. Akses internet? jangan khawatir, mamang sudah kehidupannya begitu. Disini, kalo mau akses ya kenalnya ke warnet, jarang pemakai internet rumahan. Kalo saya sebut nih,, jogja kota seribu warnet. Sangat banyak sekali warnet dikota ini, jadi ga usah khawatir kalo anda hanya ingin sekedar browsing via google,he,,he,,he. Karakteristis kotanya, jalan-jalan raya di jogja lurus-lurus, panjang-panjang, lumayan lebar-lebar, ringroadnya cukup bagus yang "melilit" kota ini seperti kulit telur. Tidak ada jalan tol seperti dijakarta, bandung dan surabaya, tapi pake ringroad yang cukup lebar dan gratis tanpa bayar karcis. Mau makan? banyak rumah makan yang menjual makanannya secara prasmanan dengan harga yang murah meriah, nih sekedar contoh, anda bisa makan kenyang Rp. 5.000 di hampir seluruh rumah makan. Kenapa harga nya bisa murah? ya mahasiswa mana punya duit? mau makan apa kalo harganya kaya jakarta? Keadaan kendaraannya dijalan raya,, padat ga yah? ehmm, pengendara di kota jogja memang terkenal "bodoh" itu kata saya, kenapa? nyelonong dari gang ga tengok kiri-kanan, dibelakang ada mobil cuma 50 cm ga mau minggir kekiri, naek motor seenaknya sendiri, ngobrol sama teman antar sepeda motor, sambil jalan kencang, pokoknya bodoh-bodoh deh mereka tidak mengerti cara naek motor yang baik. Padahal, sehebat apapun si pengendara motor, tetap aja jatuh kalo keserempet mobil iya kan? terus si penabrak mau dikejar? apa untungnya? udah badan luka-luka, lecet, memar, spion , motor patah, knalpot copot, jaket bolong-bolong, ga untung rugi, sebaiknya, kalo naik motor, ya dikiri jalan, jangan mendahului dari kiri, kecepatan biasa saja jangan ngebut, dan yang penting, jangan sombong! kalo ada mobil dibelakang kira-kira ga sabaran, ya kita harus berjiwa besar, ngalah aja dari pada spion patah...
Kota ini juga layak disebut kota seribu kampus. Ada UGM, UPN, UII dll. memang kota ini gudangnya kampus, coba sesekali anda ke kota ini dan lihatlah sendiri kehidupan disiang harinya, banyak anak-anak kampus memenuhi hampir sebagian jalanan di kota ini. Menurut pengamatan kami, kampus-kampus di kota ini luas-luas, ambil contoh di kampus UPN jalan lingkar utara, disana ada warnet, gedung serba guna, gedung olahraga, perumahan dosen, bank, dan beberapa kantin, lapangan olahraga, dan lapangan-lapangan kosong yang luas-luas, pokoknya gede deh areal kampusnya. Dilihat dari sisi arsitektur bangunannya, memang sudah lumayan kuno, karena dibangunnya sudah lama.

No comments: